Amalkan.com - Dalam hidup ini, terkadang apa yang kita benci justru mendatangkan kebaikan, sebaliknya apa yang kita sukai tak jarang justru malah mendatangkan kesusahan.
Oleh karena itu, janganlah kita merasa bangga dengan kesenangan, karena bisa saja menimbulkan kemudharatan.
Namun jangan pula berputus asa jika mengalami kesulitan karena bisa jadi mendatangkan kesenangan.
Allah SWT berfirman: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216).
[Baca Juga: Bertaubat Lah Sebelum Terlambat]
Hanya Allah yang mengetahui apa yang terbaik dan terburuk untuk kita.
Hal ini karena pengetahuan Allah tidak terbatas, sedangkan apa yang kita ketahui amatlah terbatas. Sehingga kita hanya mampu menilai apa yang tampak dan mudah dipahami seketika. Oleh karena itu, kita harus menyandarkan diri, berserah diri dan memohon petunjuk kepada kebijaksanaan dari Allah SWT.
Karena apa yang terbaik menurut-Nya pasti yang terbaik untuk kehidupan kita.
Sesungguhnya setiap hal atau kejadian di dunia ini tak luput dari kehendak Allah pula. Kita hanya menjalani apa yang telah ditetapkan-Nya.
Allah SWT berfirman: “Jika Allah menimpakan kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.“ ( QS. Hud: 107).
Dengan memiliki kesadaran seperti ini kita akan berupaya untuk melihat sisi baik dan hikmah di balik setiap peristiwa.
Sehingga kita meyakini bahwa apa yang kita anggap buruk saat ini belum tentu berakibat buruk di masa mendatang.
Sebaliknya, setiap hal yang kita sukai dan kita angggap baik saat ini belum tentu yang terbaik untuk masa depan kita.
Oleh karena itu, janganlah kita merasa bangga dengan kesenangan, karena bisa saja menimbulkan kemudharatan.
Namun jangan pula berputus asa jika mengalami kesulitan karena bisa jadi mendatangkan kesenangan.
Allah SWT berfirman: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216).
Hanya Allah yang mengetahui apa yang terbaik dan terburuk untuk kita.
Hal ini karena pengetahuan Allah tidak terbatas, sedangkan apa yang kita ketahui amatlah terbatas. Sehingga kita hanya mampu menilai apa yang tampak dan mudah dipahami seketika. Oleh karena itu, kita harus menyandarkan diri, berserah diri dan memohon petunjuk kepada kebijaksanaan dari Allah SWT.
Karena apa yang terbaik menurut-Nya pasti yang terbaik untuk kehidupan kita.
Sesungguhnya setiap hal atau kejadian di dunia ini tak luput dari kehendak Allah pula. Kita hanya menjalani apa yang telah ditetapkan-Nya.
Allah SWT berfirman: “Jika Allah menimpakan kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.“ ( QS. Hud: 107).
Dengan memiliki kesadaran seperti ini kita akan berupaya untuk melihat sisi baik dan hikmah di balik setiap peristiwa.
Sehingga kita meyakini bahwa apa yang kita anggap buruk saat ini belum tentu berakibat buruk di masa mendatang.
Sebaliknya, setiap hal yang kita sukai dan kita angggap baik saat ini belum tentu yang terbaik untuk masa depan kita.