Amalkan.com - Dari Muadz bin Jabal sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: "Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat sebelum ditanya tentang empat perkara: umur/usia dihabiskan untuk apa? Masa mudanya bagaimana ia pergunakan? Hartanya darimana ia dapatkan dan dalam hal apa dibelanjakannya? Ilmu bagaimana pengamalannya/memperlakukannya?" (HR. Bazzar danThabrani dengan sanad shahih).
UMUR: Umur adalah modal pokok. Bila habis, tamatlah riwayat hidup seorang manusia.
Kematian itu misteri tapi pasti menghampiri diri, jika tidak sekarang pasti nanti, namun satu yang pasti, cepat atau lambat pasti akan kita jumpai.
Oleh karena itu, selagi diberi usia, marilah kita pergunakan sisa usia kita dengan perbuatan yang dicintai dan diridhai Allah. Tiada detik yang kita lalui kecuali diisi dengan amal sholeh.
MASA MUDA: Generasi muda memiliki peranan penting dalam setiap perubahan.
Jika kita mampu mengoptimalkan usia muda dengan berbagai amal sholeh dan prestasi bersiaplah mendapat pertolongan-Nya.
Sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah bahwa ada tujuh golongan yang akan diberi naungan (pertolongan Allah) pada hari dimana tidak ada pertolongan kecuali dari-Nya, (diantaranya) anak-anak muda yang menghabiskan usianya untuk beribadah kepada Allah." ( HR. Bukhari).
HARTA: Harta yang kita miliki hakikatnya adalah amanah/titipan sekaligus ujian dari Allah SWT.
"Andaikan manusia memiliki dua lembah harta, tentu ia menginginkan yang ketiga, dan tidak ada yang dapat mengenyangkan perutnya kecuali kematian. Dan Allah akan menerima taubat orang yang bertaubat." (HR. Bukhari).
Harta memang salah satu ujian yang berat bagi kita. Tidak jarang orang menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya. Padahal harta yang didapat dengan cara yang haram bisa merugikan diri kita, menyebabkan terhijabnya (terhalangnya) do'a dan merugikan orang lain.
Ketika kita sudah mendapatkan harta yang halal bagaimana membelanjakannya?
Harta bisa menjadi sarana maksiat juga bisa menjadi sarana taat. Dengan harta kita mampu berbuat maksiat setiap saat. Namun dengan harta pula kita mudah bertaqarrub kepada-Nya yakni menolong fakir miskin, membangun sarana ibadah, pendidikan dan lain-lain.
Pada hari kiamat nanti menurut Rasulullah ada yang berteriak: "mana hartaku, mana hartaku! Padahal kamu tidak memiliki dari hartamu kecuali apa yang telah kamu makan, atau apa yang telah kamu pakai hingga lapuk, atau apa yang kamu shadaqahkan hingga kekal (menjadi tabungan akhirat)." (HR. Muslim).
Dari keterangan ini menyadarkan kita bahwa harta yang kita miliki sebenarnya adalah apa yang kita makan, pakai dan shadaqahkan.
Sedangkan yang abadi adalah harta yang kita shadaqahkan untuk fakir miskin, dakwah fi sabilillah dan berbagai macam kebaikan yang lain.
ILMU: Ilmu yang kita miliki juga akan dipertanyakan kelak dihari kiamat.
"Allah akan meninggikan derajat orang -orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." ( QS. Al-Mujadilah: 11).
Untuk meraih sukses dunia akhirat kita butuh ilmu. Menuntut ilmu tidak selalu harus melalui bangku sekolah karena begitu banyak bertebaran ilmu di sekeliling kita andai kita mampu mencermati dan mengambil hikmahnya.
UMUR: Umur adalah modal pokok. Bila habis, tamatlah riwayat hidup seorang manusia.
Kematian itu misteri tapi pasti menghampiri diri, jika tidak sekarang pasti nanti, namun satu yang pasti, cepat atau lambat pasti akan kita jumpai.
Oleh karena itu, selagi diberi usia, marilah kita pergunakan sisa usia kita dengan perbuatan yang dicintai dan diridhai Allah. Tiada detik yang kita lalui kecuali diisi dengan amal sholeh.
MASA MUDA: Generasi muda memiliki peranan penting dalam setiap perubahan.
Jika kita mampu mengoptimalkan usia muda dengan berbagai amal sholeh dan prestasi bersiaplah mendapat pertolongan-Nya.
Sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah bahwa ada tujuh golongan yang akan diberi naungan (pertolongan Allah) pada hari dimana tidak ada pertolongan kecuali dari-Nya, (diantaranya) anak-anak muda yang menghabiskan usianya untuk beribadah kepada Allah." ( HR. Bukhari).
HARTA: Harta yang kita miliki hakikatnya adalah amanah/titipan sekaligus ujian dari Allah SWT.
"Andaikan manusia memiliki dua lembah harta, tentu ia menginginkan yang ketiga, dan tidak ada yang dapat mengenyangkan perutnya kecuali kematian. Dan Allah akan menerima taubat orang yang bertaubat." (HR. Bukhari).
Harta memang salah satu ujian yang berat bagi kita. Tidak jarang orang menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya. Padahal harta yang didapat dengan cara yang haram bisa merugikan diri kita, menyebabkan terhijabnya (terhalangnya) do'a dan merugikan orang lain.
Ketika kita sudah mendapatkan harta yang halal bagaimana membelanjakannya?
Harta bisa menjadi sarana maksiat juga bisa menjadi sarana taat. Dengan harta kita mampu berbuat maksiat setiap saat. Namun dengan harta pula kita mudah bertaqarrub kepada-Nya yakni menolong fakir miskin, membangun sarana ibadah, pendidikan dan lain-lain.
Pada hari kiamat nanti menurut Rasulullah ada yang berteriak: "mana hartaku, mana hartaku! Padahal kamu tidak memiliki dari hartamu kecuali apa yang telah kamu makan, atau apa yang telah kamu pakai hingga lapuk, atau apa yang kamu shadaqahkan hingga kekal (menjadi tabungan akhirat)." (HR. Muslim).
Dari keterangan ini menyadarkan kita bahwa harta yang kita miliki sebenarnya adalah apa yang kita makan, pakai dan shadaqahkan.
Sedangkan yang abadi adalah harta yang kita shadaqahkan untuk fakir miskin, dakwah fi sabilillah dan berbagai macam kebaikan yang lain.
ILMU: Ilmu yang kita miliki juga akan dipertanyakan kelak dihari kiamat.
"Allah akan meninggikan derajat orang -orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." ( QS. Al-Mujadilah: 11).
Untuk meraih sukses dunia akhirat kita butuh ilmu. Menuntut ilmu tidak selalu harus melalui bangku sekolah karena begitu banyak bertebaran ilmu di sekeliling kita andai kita mampu mencermati dan mengambil hikmahnya.