Sabtu, 19 Maret 2016

Jangan Pernah Menyakiti Dan Berbuat Dzalim Terhadap Orang Lain Dan Tetangga

Jangan Pernah Menyakiti Dan Berbuat Dzalim Terhadap Orang Lain Dan Tetangga

Jangan Pernah Menyakiti Dan Berbuat Dzalim Terhadap Orang Lain Dan Tetangga (Amalkan.com)
- Rasulullah SAW telah mengingatkan kepada kita umatnya,agar selalu berhati-hati terhadap hal-hal yang merusak amal.

Karena bukan saja perbuatan kemaksiatan yang menjerumuskan manausia ke Neraka, tetapi justru amal ibadah, dan pahala-pahala bisa juga terkikis habis karena berbuat dzalim terhadap orang lain.

Rasulullah SAW Bersabda: ”Berhati-hatilah terhadap Hasud (dengki,iri dan menyakiti orang lain), karena sesungguhnya hasud itu akan mengikis pahala-pahala sebagaimana api memakan kayu.” (HR.Abu Dawud).

Didalam dinamika kehidupan ini kita tidak terlepas dari interaksi dengan tetangga, dan bermasyarakat, dan kita tidak pernah mengetahui, bahwa terkadang perilaku perbuatan yang dilakukan seseorang kepada sesama akan merusak amal ibadahnya,  karena menyakiti tetangganya.

Diriwayatakan dalam hadits shahih,   bahwa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW, ia berkata: "Wahai Rasulullah sesungguhnya si Fulanah kabarnya sering mengerjakan solat wajib dan sunnah,shaum wajib dan sunnah, dan berzakat, hanya saja ia sering menyakiti tetangganya?"

Rasulullah SAW Bersabda: ”Wanita itu berada di dalam Neraka."

Kemudian laki-laki itu berkata lagi: "Wahai Rasulullah si Fulanah kabarnya sebatas melaksanakan shalat wajib,shaum wajib,dan zakatnya biasa saja’tetapi ia tidak menyakiti Tetangganya?"

Rasulullah SAW Bersabda: ”Wanita itu berada di dalam Surga.” (HR. Ahmad).

Dari hadits diatas yang perlu digaris bawahi, adalah seorang yang giat ibadah solat, shaum dan zakat kenapa bisa masuk kedalam neraka, sementara yang ibadahnya biasa-biasa saja berada dalam Surga.

Tentunya karena persoalannya adalah menyakiti tetangganya, dan ibadahnya yang biasa-biasa saja tidak pernah menyakiti tetangganya, karena di hari akhir kelak semua manusia akan dikumpulkan di padang mahsyar.

Kemudian dihisab dan ditimbang seluruh amal perbuatannya selama di dunia, tiada satupun yang bisa mengelak dari catatan amalnya,yang menentukan apakah masuk Neraka atau Surga.

Dengan demikian seorang yang biasa menyakiti hati tetangganya, tentunya ia mempunyai hutang yang harus di bayar di akhirat kelak.

Jika amal kebaikannya sudah habis sebelum ia membayar kesalahan yang telah dilakukannya, maka kesalahan dan dosa-dosa tetangga yang disakitinya akan diambil ,dan ditimpakan kepadanya kemudian dilemparkan ke dalam neraka. ’Na’uzubillah min dzalik.

Untuk itu jangan pernah menyakiti dan berbuat dzalim terhadap orang lain dan tetangga, karena di akhirat kelak orang-orang yang demikian akan di golongkan orang-orang yang bangkrut hidupnya selama di dunia, karena amal kebaikannya habis terkikis diberikan kepada orang-orang yang didzaliminya.

Sebagai Muslim sudah selayaknya kita senantiasa memperhatikan, menjaga, memelihara dan membina hubungan baik dengan orang lain dan tetangga, karena baik buruknya bertetangga, merupakan ukuran kebaikan seseorang, sebagaimana dalam Hadits dibawah ini.

Diriwayatakan dalam Hadits Rasulullah SAW, Bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW ia berkata: "Wahai Rasulullah tunjukilah atasku suatu amal yang apabila aku amalkan aku masuk Surga?"

Rasulullah SAW Bersabda: ”Hendaklah engkau menjadi orang yang Baik, lalu laki-laki itu bertanya lagi

Wahai Rasulullah: "Bagaimana aku mengetahui bahwa aku orang yang baik?"

Rasulullah SAW Bersabda: ”Tanyakanlah kepada tetanggamu, bila mereka menjawab bahwa engkau orang yang baik, maka engkau seorang yang baik, tapi bila mereka menjawab engkau tidak baik, maka engkau adalah orang yang tidak baik.” (HR. Al Baihaqi).

(Lanjut Ke: Rasulullah SAW Sebagai Rahmatan Lil Aalamiin)


EmoticonEmoticon