Rasulullah SAW Sebagai Rahmatan Lil A'alamiin (Amalkan.com) - Sejarah Islam mencatat bahwa pada jaman jahiliyah perilaku manusia saat itu,memiliki akhlaq yang sangat rendah.
Dan masyarakat arab quraisy ketika itu mencerminkan jiwa mereka sangat buruk, dan mereka dibelenggu dan diukur dengan standar ekonomi, sehingga marak pula perbudakan.
Pada masa jahiliyah itu bahkan wanita dianggap sangat rendah, dan diperlakukan sangat kejam, bahkan ketika mereka memiliki dan melahirkan anak wanita adalah mereka menganggap sebagai aib yang sangat memalukan, sehingga dikubur hidup-hidup.
Rasulullah SAW sebagai Rahmatan Lil A'alamiin.
Allah SWT mengutus Rasulullah SAW sebagai Rahmat bagi seluruh umat manusia.
Telah menyelamatkan mereka dari kesesatan, kejahiliyaan dan menuntun ke jalan hidayah yang di Ridhai-Nya, yang akan mengantarkan manusia pada keselamatan, Islam sebagai pembawa keselamatan dan kerahmatan seluruh alam semesta, ”Rahmatan Lil A'alamiin”.
juga telah membawa kedamaian dan, merubah kehidupan manusia dari kegelapan menjadi ketentraman dengan cahaya Islam yang menyapa dengan penuh kasih sayang.
Demikian juga kedudukan Wanita sangat dimulikan dan mendapatkan tempat yang terhormat, dan memperoleh kesempatan terbuka luas,untuk berkiprah dalam mengembangkan amal ibadahnya.
Pada saat kita membaca dan memahami Al-Qur’an, maka pertama-tama yang mesti disadari adalah,bahwa Al Qur’an merupakan kitab suci petunjuk bagi manusia, dan sebagai Rahmat untuk alam semesta dan seluruh umat manusia.
Dan dalam kitab suci Al-Qur’an dinyatakan dengan tegas, bahwa tegakya kerahmatan alam semesta ini merupakan fungsi Kerasulan Rasulullah SAW.
Allah SWT Berfirman: “Dan Kami tidak mengutus engkau (Rasulullah) Melainkan untuk (Menyebarkan) Rahmat bagi Seluruh Alam.” (QS. Anbiya: 107).
Selanjutnya Rasulullah SAW Menegaskan kerahmatan itu sebagai Akhlaq yang Mulia Makaarim Al-Akhlaqi.
Rasulullah SAW Bersabda: ”Innamaa Bu’itsu Li Utammimmaa Makaarim Al Akhlaq. Sesungguhnya Aku diutus ke Dunia ini untuk menyempurnakan Akhlaq Manusia.” (HR.Bukhari).
Dari uraian diatas dapat kita pahami bahwa secara lebih kongrit cita-cita Al Qur’an, sesungguhnya adalah tegaknya kehidupan manusia yang berakhlaq mulia, dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan.
Karena itu siapa pun manusia dari mana pun asalanya, bagaimanapun warna kulitnya dan apapun jenis kelaminya, laki-laki atau wanita adalah sama dihadapan Allah SWT, dan Allah SWT hanya melihat iman yang ada dalam hati dan amal perbuatannya.
Rasulullah SAW Bersabda: ”Sesungguhnya Allah tidak melihat fisik dan rupa kalian, tetapi Allah Melihat Hati dan Amal Perbuatan Kalian.” (HR.Muslim).
Rasulullah SAW telah mewariskan teladan Akhlaq Mulia bagi kita umatnya, dan teladan yang tinggi bagi peradaban manusia, karena itu sudah sepantaslah setiap Muslim menjadikan falsafah hidup Risalah Rasulullah SAW, yang mampu menghadapi semua tantangan zaman, dan menjadikan pedoman keselamatan di dunia dan akhirat.
(Lanjut Ke: Jilbab Harus Memenuhi Beberapa Syarat Berikut Ini)
EmoticonEmoticon