Minggu, 20 Maret 2016

Cara Agar Mendapatkan Ketenangan Jiwa

Cara Agar Mendapatkan Ketenangan Jiwa

Cara Agar Mendapatkan Ketenangan Jiwa (Amalkan.com)
- Setiap manusia bisa dipastikan memiliki harapan, dan keinginan yang sama dalam hidupnya yakni meraih kebahagiaan dan menghindari kesengsaraan.

Dalam pandangan Islam kunci kebahagiaan yang hakiki itu tidak terletak dan diukur pada banyaknyanya harta, tingginya jabatan, status sosial atau standar ukuran-ukuran keduniaan lainnya.

Akan tetapi letak kebahagiaan yang menjadikan seorang Muslim,  tentram nan damai, manakala ia berusaha maksimal mendidik dirinya dan menata akhlaqnya, serta penuh keikhlasan dan kepasrahan kepada Allah SWT, untuk membersihkan hatinya (qalbu) dari hal-hal yang mengotorinya.

Sebaliknya kerugian dan kecelakaan serta kesengsaraan bagi orang-orang yang mengotori qalbunya, Al-Qur’an dengan tegas mengatakan,  bahwa orang-orang mengotori jiwanya adalah orang-orang yang celaka dan merugi.

Allah SWT Berfirman: “Sesungguhnya Berbahagialah orang-orang yang Mensucikan Jiwanya (Qalbu), Dan Sesungguhnya Merugilah orang-orang yang Mengotorinya." (QS. Asy Syams: 9-10).

Dengan demikian pada hakikatnya kebahagiaan itu, tidak muncul dari luar diri kita, tetapi kebahagiaan akan terasa ketika kita memahami dan menyadari,bahwa semua yang kita terima sudah di atur oleh Allah SWT.

Dan Allah SWT Yang Maha Pengatur, yang menetapkan apa yang dikehendaki akan terjadi, ikhlas menerima dengan lapang dada baik itu dalam bentuk kesenangan, maupun dalam bentuk duka.

Untuk itu orang yang bahagia itu bukanlah orang yang selalu, mendapatkan kesenangan, dan orang yang celaka itu bukanlah orang yang selalu di rundung duka.

Namun orang yang Berbahagia adalah orang-orang yang mampu menyikapi, baik itu kesenangan maupun duka dengan ikhlas menerimanya,dan dengan sikap diri yang penuh Husnudzhan ”Baik Sangka” kepada Allah SWT.

Disaat dalam keadaan kesenangan dan duka, dengan berbaik sangka seorang hamba Allah SWT akan mendapatkan ketenangan dalam jiwanya, karena adanya keyakinan yang kuat, bahwa kesenangan dan duka Ada Anugerah yang besar terselip diantara keduanya.

Dari Ibnu Abbas r.a Bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda: ”Yang pertama dipanggil ke Surga adalah orang-orang yang selalu Memuji-Nya (Baik Sangka), baik di saat Lapang (Senang) maupun dalam Kesusahan (Duka).” (HR. At Thabrani, Al Bazzar dan Ibnu Abidunya).

Sebagai Muslim yang Beriman dan Bertaqwa kepada Allah SWT, yang mengharapkan meraih kebahagiaan baik di dunia dan akhirat, sudah sepatutnya kita senantiasa berbaik sangka (husnudzhan) kepada Allah SWT, dan ikhtiar membina dan menata akhlaq, membersihkan jiwa dari hal-hal yang mengotorinya.

(Lanjut Ke: Jangan Pernah Menyakiti Dan Berbuat Dzalim Terhadap Orang Lain Dan Tetangga)


EmoticonEmoticon