Doa Dan Ikhtiar Adalah Dua Hal Yang Tidak Bisa Dipisahkan (Amalkan.com) - Sejatinya seorang Muslim akan senantiasa berdoa, dan menyampaikan hajat-hajatnya kepada Allah SWT. Kemudian ia ikhtiar berusaha maksimal sekuat tenaga, dengan segala potensi yang dimilikinya, untuk meraih dan mendapatkan apa yang diharapkannya. Karena hakikat Doa adalah mengikuti gerak langkah usaha itu sendiri.
Demikian juga pemberian Allah SWT, tidak turun serta merta begitu saja kepada hamba-hamba-Nya, kecuali melalui proses dan sebab musabab.
Oleh karena itu antara doa dan ikhtiar tidak bisa dipisahkan, karena merupakan bagian sebab musabab.
Antara doa dan ikhtiar juga merupakan mekanisme proses yang melewati, dan bertemu di satu titik diperkenankan (di Ijabah) oleh Allah SWT, tentang apa yang diharapkan dan diinginkan hamba-hamba-Nya, kemudian akan diturunkan Allah SWT, apa yang terbaik buat hamba-hamba-Nya.
Semua permohonan doa dari hamba-hamba-Nya, Allah SWT akan mengabulkan-Nya, dan menjadi kebaikan untuknya, bisa jadi langsung diperkenankan di dunia, atau bisa jadi di tunda untuk kebaikannya di akhirat kelak, dan juga jadikan penghapus dosa-dosanya.
Rasulullah SAW Bersabda: “Tidaklah seorang hamba Berdoa kepada Allah SWT, melainkan akan dikabulkan untuknya. Mungkin langsung di Dunia atau mungkin di tunda di Akhirat kelak, atau dijadikan sebagai Penghapus dosanya sebesar apa yang kalian Doakan.” (HR. At Tirmidzi).
Saat berdoa, berdoalah dengan hati dan jiwa,serta yakin di Ijabah oleh Allah SWT, saat Ikhtiar cukuplah melakukan hal-hal yang baik, dalam keadaan apapun tetaplah berdzikir dan bertaqarrub memuji-Nya.
Dan setelah ikhtiar maksimal hasilnya, serahkan pada Allah Yang Maha Bijaksana, kemudian apapun Kehendak-Nya itulah yang terbaik, karena Allah menyayangi hamba-hamba-Nya.
Ikhlas menerima apapun yang Allah berikan, adalah wujud tawakkal, karena doa dan ikhtiar ini harus disertai tawakkal, yakni penyerahan diri atas segala urusan kepada Allah SWT, bahwa Dia lah pemilik kekuasaan tertinggi atas hamba-hamba-Nya.
Tawakkal adalah bentuk kesadaran yang luhur, dari keyakinan puncak seorang hamba pada Rabb-Nya, bahwasanya manusia hanya bisa berkehendak, berdoa, dan berusaha , namun hasil adalah mutlak Allah yang menentukan.
Allah SWT Maha Pengatur segala urusan, dengan tawakkal seorang muslim, akan menjadi lebih optimis, tenang dan tentram jiwanya, karena ia selalu Berhusnudzan (berbaik sangka) kepada Allah.
Rasulullah SAW Bersabda: “Barangsiapa yang ingin menjadi manusia yang paling Mulia maka Bertaqwalah kepada Allah, siapa yang ingin menjadi manusia paling Kuat maka Bertawakkalah Pada-Nya, Dan siapa yang ingin menjadi manusia paling Kaya maka hendaklah menjadikan apa yang ada di tangan (kekuasaan) Allah lebih luas dari apa yang ada ditangannya.” (HR.AT Tirmidzi dan Ibnu Abi Dunya).
(Lanjut Ke: Cara Agar Mendapatkan Ketenangan Jiwa)
EmoticonEmoticon