Kamis, 19 Mei 2016

Ini Ancaman Berat Bagi Orang Yang Suka Mengganggu Tetangganya


Ini Ancaman Berat Bagi Orang Yang Suka Mengganggu Tetangganya

Amalkan.com - Rasulullah SAW bersabda: “Di antara kebahagiaan seorang muslim adalah memiliki rumah yang luas, tetangga yang baik dan kendaraan yang nyaman.” (HR.Bukhari).

SubahanAllah, hadits ini benar adanya, salah satu yang membuat kita bahagia adalah apabila kita memiliki tetangga yang baik.

Memelihara ketentraman tak hanya berlaku di keluarga kita saja. Kita perlu menciptakan kebaikan pada tetangga dan lingkungan sekitar kita.

Alangkah bahagianya andai memiliki tetangga yang sakinah melengkapi sakinahnya keluarga kita.

Maka awalilah dari keluarga kita agar tidak menciptakan keresahan bagi tetangga.

Sejatinya sebaik-baiknya orang adalah yang mampu memberi manfaat bagi sesama, namun andaikan tak mampu berusahalah agar tetangga kita merasa aman dengan keberadaan kita.

Baca Juga: Hindarilah Menyebarkan Kekurangan Orang Lain

Mari kita renungkan sabda Rasulullah SAW ketika para sahabat mengadukan perilaku dua orang wanita dalam bersikap terhadap tetangga.

Wahai Rasulullah, ada seorang wanita bangun pada waktu malam (sholat tahajud) dan berpuasa pada siang hari.Dia juga berbuat baik dan bersedekah. Akan tetapi, ia suka mengganggu tetangga dengan lidahnya.” Rasulullah menjawab: ”Tidak ada kebaikan bagi dirinya, dia adalah penduduk neraka.”Lalu mereka berkata lagi:”Ada seorang wanita yang lain yang melakukan sholat fardhu,bersedekah dengan gandum,dan tidak pernah mengganggu tetangganya.” Rasulullah menjawab: ”Dia adalah bagian dari penduduk surga.” (HR.Bukhari).

Astaghfirullahhala'dzhiim, sia-sialah sholat malam kita, puasa kita dan sedekah kita andai tak bisa berbuat baik pada tetangga.

Jangan sampai kita mendapat julukan bermulut tajam karena ucapan kita yang sering menyakitkan. Atau disebut tukang pamer karena sering mempertontonkan harta kekayaan pada tetangga. Atau mendapat julukan besar kepala karena suka menyombongkan diri dengan kelebihan yang dimiliki. Maupun mendapat julukan pembawa kayu bakar karena sering mengadu domba dan memfitnah yang berakibat permusuhan.

Adakalanya kita sudah bersikap baik namun tetangga menguji kesabaran kita dengan sikapnya yang tak bersahabat.

Terkadang tidak mau menyapa atau menjawab sapaan kita manakala bersua. Pada saat seperti ini tetap bersikap baik dan tidak membalas perbuatan serupa adalah sikap yang terpuji.

Kalau kita tetap mampu bersikap baik terhadap mereka semua itu akan menjadi ladang amal bagi kita.

Tak mudah memang, namun dengan niat mencari ridha-Nya setiap kesulitan niscaya akan dihadapi dengan kesabaran.


EmoticonEmoticon