Amalkan.com - Pandang memandang dengan penuh kemesraan antara sepasang suami istri termasuk ibadah, demikian pula ketika sepasang suami istri itu bercumbu rayu.
Rasulullah SAW bersabda: "Apabila seorang lelaki memandang istrinya lalu istrinya membalas pandangan itu dengan penuh kemesraan, maka Allah SWT memandang sepasang suami istri itu dengan pandangan yang penuh kasih sayang. Jika suami memegang telapak tangan istri sebagai rangsangan untuk bersetubuh, maka berguguran dosa-dosa mereka melalui celah-celah jari-jemari."
Pengertian dosa-dosa yang diampuni dalam hadits ini adalah dosa-dosa kecil, bukan dosa-dosa besar.
Yang demikian itu adalah bila suami dan istri saling menjaga dirinya dari perbuatan zina, atau mengharapkan anak demi memperbanyak umat yang berkualitas.
Dan hadits diatas yang diriwayatkan oleh Maisarah bin Ali dan Ar-Rafi'i dari sahabat Abi Said Al-Khudri. Rasulullah SAW pernah memberikan keterangan, bahwa adakalanya seorang suami yang bersetubuh dengan istrinya, lalu dengan persetubuhan itu dia ditetapkan memperoleh pahala seperti pahala anak laki-laki yang berperang menegakkan agama Allah SWT lalu dibunuh musuh.
Rasulullah SAW bersabda demikian, karena andaikata seorang suami yang bersenggama itu diberi anak, lalu setelah dewasa berjihad dijalan Allah SWT hingga gugur, tentu dia akan memperoleh pahala besar lantaran amal perbuatan anaknya tersebut.
Jadi, sekalipun Allah SWT yang menciptakan anak, menghidupi serta memberi kekuatan dan kemampuan kepada anak melakukan perang dijalan Allah SWT, tapi yang menjadi sebab dari kelahiran anak kedunia tidak lain adalah persetubuhan yang dilakukan kedua orang tua, yakni ketika memancarkan sperma didalam rahim istri, lalu jadilah janin, hingga kemudian lahir menjadi anak manusia.
Perlu diketahui, bahwa bersenggama sebagai lantaran lahirnya anak kedunia merupakan suatu peribadatan. Yakni berdasarkan empat alasan:
1. Sesuai dengan yang dicintai Allah SWT yakni menghasilkan anak demi kelestarian dan kelangsungan hidup jenis manusia.
2. Mencari kecintaan Rasulullah SAW dengan memperbanyak umat yang berkualitas, yang kelak akan dibanggakannya pada hari kiamat dihadapan umat-umat yang lain.
3. Mencari keberkahan dari sisi Allah SWT, sebab doa anak soleh sesudah orangtua meninggal sangat besar nilainya, sebagai jariyah (pensiunan pahala).
4. Mencari syafaat, sebab kematian anak yang kecil, sedangkan orangtuanya ridha atas musibah yang menimpa, maka anak yang mati itu kelak akan memberi syafaat kepada kedua orangtuanya.
Semoga yang sudah berumah tangga mendapatkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah, bagi yang belum bertemu dengan jodohnya semoga Allah SWT mempertemukan dengan jodoh yang soleh solehah, Aamiin.
Rasulullah SAW bersabda: "Apabila seorang lelaki memandang istrinya lalu istrinya membalas pandangan itu dengan penuh kemesraan, maka Allah SWT memandang sepasang suami istri itu dengan pandangan yang penuh kasih sayang. Jika suami memegang telapak tangan istri sebagai rangsangan untuk bersetubuh, maka berguguran dosa-dosa mereka melalui celah-celah jari-jemari."
Pengertian dosa-dosa yang diampuni dalam hadits ini adalah dosa-dosa kecil, bukan dosa-dosa besar.
Yang demikian itu adalah bila suami dan istri saling menjaga dirinya dari perbuatan zina, atau mengharapkan anak demi memperbanyak umat yang berkualitas.
Dan hadits diatas yang diriwayatkan oleh Maisarah bin Ali dan Ar-Rafi'i dari sahabat Abi Said Al-Khudri. Rasulullah SAW pernah memberikan keterangan, bahwa adakalanya seorang suami yang bersetubuh dengan istrinya, lalu dengan persetubuhan itu dia ditetapkan memperoleh pahala seperti pahala anak laki-laki yang berperang menegakkan agama Allah SWT lalu dibunuh musuh.
Rasulullah SAW bersabda demikian, karena andaikata seorang suami yang bersenggama itu diberi anak, lalu setelah dewasa berjihad dijalan Allah SWT hingga gugur, tentu dia akan memperoleh pahala besar lantaran amal perbuatan anaknya tersebut.
Jadi, sekalipun Allah SWT yang menciptakan anak, menghidupi serta memberi kekuatan dan kemampuan kepada anak melakukan perang dijalan Allah SWT, tapi yang menjadi sebab dari kelahiran anak kedunia tidak lain adalah persetubuhan yang dilakukan kedua orang tua, yakni ketika memancarkan sperma didalam rahim istri, lalu jadilah janin, hingga kemudian lahir menjadi anak manusia.
Perlu diketahui, bahwa bersenggama sebagai lantaran lahirnya anak kedunia merupakan suatu peribadatan. Yakni berdasarkan empat alasan:
1. Sesuai dengan yang dicintai Allah SWT yakni menghasilkan anak demi kelestarian dan kelangsungan hidup jenis manusia.
2. Mencari kecintaan Rasulullah SAW dengan memperbanyak umat yang berkualitas, yang kelak akan dibanggakannya pada hari kiamat dihadapan umat-umat yang lain.
3. Mencari keberkahan dari sisi Allah SWT, sebab doa anak soleh sesudah orangtua meninggal sangat besar nilainya, sebagai jariyah (pensiunan pahala).
4. Mencari syafaat, sebab kematian anak yang kecil, sedangkan orangtuanya ridha atas musibah yang menimpa, maka anak yang mati itu kelak akan memberi syafaat kepada kedua orangtuanya.
Semoga yang sudah berumah tangga mendapatkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah, bagi yang belum bertemu dengan jodohnya semoga Allah SWT mempertemukan dengan jodoh yang soleh solehah, Aamiin.