Amalkan.com - Ketika hati kita bersedih, bisa jadi kesedihan itu mengalir lalu tumpah melalui air mata, begitu juga disaat gembira, disaat mengalami ketidak berdayaan, disaat dilanda kerinduan karena cinta yang amat sangat, disaat dilanda ketakutan yang sangat mencekam, oleh karena itu airmata adakalanya airmata cinta, airmata kerinduan, airmata kedukaan, airmata kepalsuan, ada juga airmata yang tumpah karena takut kepada Allah SWT.
Lalu airmata manakah yang bisa membebaskan dari neraka? Untuk mendapatkan jawaban ini, perhatikan beberapa riwayat berikut ini:
Diriwayatkan dalam suatu hadits bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: "Tidak ada seorang pun dari hamba Allah yang beriman yang kedua matanya mengalirkan airmata mengenai permukaan wajahnya sebesar kepala lalat, karena takut kepada Allah SWT, maka ia tidak akan disentuh api neraka untuk selamanya."
Nabi Muhammad SAW juga bersabda: "Tidak akan masuk neraka orang yang menangis karena takut kepada Allah SWT, sehingga ada air susu yang kembali ketempat asalnya, dan tidak akan berkumpul debu fii sabiilillah dengan asap neraka jahannam." (HR. Tirmidzi, ia berkata: hadits hasan shahih, Nasai dan Al-Hakim, ia berkata: shahih sanadnya).
Didalam kitab Daqhaikul Akhbar diterangkan bahwa kelak dihari kiamat ada seorang hamba yang ddatangkan, setelah ditimbang amal perbuatannya, ternyata keburukannya lebih berat daripada kebaikannya, maka ia diperintahkan agar dibawa ke neraka, tetapi tiba-tiba sehelai bulu matanya melakukan pembelaan seraya berkata:"Yaa Tuhanku, Rasul-Mu muhammad SAW pernah bersabda: " Barang siapa yang pernah menangis karena takut kepada Allah, maka Ia mengharamkan matanya tersentuh api neraka." Sesungguhnya mataku biasa menangis karena takut kepada Allah."
Akhirnya Allah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang mengampuni dosa-dosa hamba itu dan menyelamatkannya dari api neraka, berkat pengaduan sehelai bulu matanya yang biasa menangis karena takut kepada Allah SWT.
Dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa kelak pada hari kiamat setiap orang disibukkan dengan persoalannya sendiri-sendiri, termasuk para Nabi, ketika mereka dimintai pertolongan, mereka menyatakan nafsi-nafsi, kecuali Nabi teristimewa, yaitu Nabi Muhammad SAW dalam kondisi sulit itu beliau terus berjuang dan berusaha untuk menyelamatkan umat beliau dengan menyatakan
Ummati..Ummati..(bagaimana halnya dengan umatku, selamatkanlah umatku..selamatkanlah umatku..).
Ketika Penghuni neraka digiring menuju neraka, keluarlah gejolak api neraka jahanam, bergulung-gulung, dan menyambar-nyambar. Ketika api neraka itu hendak menyambar umat Nabi Muhammad SAW, Jibril berteriak: "Awas sambaran api neraka menuju umat Muhammad!" seraya membawa semangkuk air.
Maka dengan secepat kilat, Nabi muhammad SAW meraih air yang berada di Malaikat Jibril tersebut.
Jibril berkata: "Cepat Muhammad."
Nabi Muhammad SAW segera menyiramkan segera menyiramkan air itu pada neraka jahanam yang menyambar-nyambar hingga menjadi padam seketika.
Setelah gejolak api itu padam dan surut kembali keasalnya, beliau bertanya: "Wahai Jibril, air apakah itu? "
Jibril menjawab: "Itu adalah airmata umatmu yang menangisi dosa-dosanya karena takut kepada Allah Swt ."
Masya Allah, karenanya menangislah, geraikan dan deraikan airmata membasahi pipi, atau tumpahkan diatas sajadah, ketika membaca Al-Quran atau pada saat bersujud, karena takut kepada Allah SWT jika tidak bisa, paksalah agar bisa menangis hingga akhirnya terbiasa.
Allah SWT berfirman: "Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis benyak." (QS. At-Taubah: 82).
Sesekali kita perlu menangis, tumpahkan airmata karena takut kepada Allah, semoga bermanfaat, Aamiin.
Lalu airmata manakah yang bisa membebaskan dari neraka? Untuk mendapatkan jawaban ini, perhatikan beberapa riwayat berikut ini:
Diriwayatkan dalam suatu hadits bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: "Tidak ada seorang pun dari hamba Allah yang beriman yang kedua matanya mengalirkan airmata mengenai permukaan wajahnya sebesar kepala lalat, karena takut kepada Allah SWT, maka ia tidak akan disentuh api neraka untuk selamanya."
Nabi Muhammad SAW juga bersabda: "Tidak akan masuk neraka orang yang menangis karena takut kepada Allah SWT, sehingga ada air susu yang kembali ketempat asalnya, dan tidak akan berkumpul debu fii sabiilillah dengan asap neraka jahannam." (HR. Tirmidzi, ia berkata: hadits hasan shahih, Nasai dan Al-Hakim, ia berkata: shahih sanadnya).
Didalam kitab Daqhaikul Akhbar diterangkan bahwa kelak dihari kiamat ada seorang hamba yang ddatangkan, setelah ditimbang amal perbuatannya, ternyata keburukannya lebih berat daripada kebaikannya, maka ia diperintahkan agar dibawa ke neraka, tetapi tiba-tiba sehelai bulu matanya melakukan pembelaan seraya berkata:"Yaa Tuhanku, Rasul-Mu muhammad SAW pernah bersabda: " Barang siapa yang pernah menangis karena takut kepada Allah, maka Ia mengharamkan matanya tersentuh api neraka." Sesungguhnya mataku biasa menangis karena takut kepada Allah."
Akhirnya Allah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang mengampuni dosa-dosa hamba itu dan menyelamatkannya dari api neraka, berkat pengaduan sehelai bulu matanya yang biasa menangis karena takut kepada Allah SWT.
Dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa kelak pada hari kiamat setiap orang disibukkan dengan persoalannya sendiri-sendiri, termasuk para Nabi, ketika mereka dimintai pertolongan, mereka menyatakan nafsi-nafsi, kecuali Nabi teristimewa, yaitu Nabi Muhammad SAW dalam kondisi sulit itu beliau terus berjuang dan berusaha untuk menyelamatkan umat beliau dengan menyatakan
Ummati..Ummati..(bagaimana halnya dengan umatku, selamatkanlah umatku..selamatkanlah umatku..).
Ketika Penghuni neraka digiring menuju neraka, keluarlah gejolak api neraka jahanam, bergulung-gulung, dan menyambar-nyambar. Ketika api neraka itu hendak menyambar umat Nabi Muhammad SAW, Jibril berteriak: "Awas sambaran api neraka menuju umat Muhammad!" seraya membawa semangkuk air.
Maka dengan secepat kilat, Nabi muhammad SAW meraih air yang berada di Malaikat Jibril tersebut.
Jibril berkata: "Cepat Muhammad."
Nabi Muhammad SAW segera menyiramkan segera menyiramkan air itu pada neraka jahanam yang menyambar-nyambar hingga menjadi padam seketika.
Setelah gejolak api itu padam dan surut kembali keasalnya, beliau bertanya: "Wahai Jibril, air apakah itu? "
Jibril menjawab: "Itu adalah airmata umatmu yang menangisi dosa-dosanya karena takut kepada Allah Swt ."
Masya Allah, karenanya menangislah, geraikan dan deraikan airmata membasahi pipi, atau tumpahkan diatas sajadah, ketika membaca Al-Quran atau pada saat bersujud, karena takut kepada Allah SWT jika tidak bisa, paksalah agar bisa menangis hingga akhirnya terbiasa.
Allah SWT berfirman: "Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis benyak." (QS. At-Taubah: 82).
Sesekali kita perlu menangis, tumpahkan airmata karena takut kepada Allah, semoga bermanfaat, Aamiin.