Amalkan.com - Ibadah haji diwajibkan cuma sekali seumur hidup, kedua, ketiga dan seterusnya adalah sunat hukumnya. Fadilah ibadah haji luar biasa besarnya, yaitu diampuni semua dosa, baik itu dosa besar ataupun dosa kecil, semuanya dibersihkan oleh Allah SWT, asalkan dalam menjalankan ibadah haji nya bisa
memenuhi syarat dan rukunnya, niatnya ikhlas untuk memenuhi kewajiban dan perbekalannya pun dari usaha yang halal.
Rasulullah SAW bersabda: "Hai manusia, telah diwajibkan padamu untuk berhaji, maka berhajilah." (HR. Muslim).
Adapun derajat ibadah haji itu ada yang diterima (makbul) dan ada juga yang mardud, yaitu ibadah haji yang niatnya tidak ikhlas karena Allah. Seperti karena malu oleh orang lain, ingin pujian dari orang lain atau dalam menjalankan ibadah haji nya tidak memenuhi syarat dan rukunnya, atau melanggar apa-apa yang dilarang selama menjalankan ibadah haji nya.
Untuk membadakan antara haji makbul dan mardud itu sulit, hanya Allah yang tahu, akan tetapi ciri-cirinya dapat kita ketahui, yaitu:
Haji makbul/mabrur: jika datangnya dari ibadah haji ibadah dan akhlaqnya semakin bagus, itu tanda hajinya haji makbul/mabrur.
Haji mardud: jika datangnya dari ibadah haji tetap aja seperti sebelum melaksanakan ibadah haji kelakuannya seperti gemar maksiat, dan tetap seperti itu atau tidak berubah menjadi lebih baik, maka itu adalah tanda haji mardud.
Begitulah menurut keterangan para ulama, oleh karena itu, bagi yang sudah ataupun sedang melaksanakan ibadah haji, kerjakanlah dengan sebaik-baiknya, agar mendapat gelar haji yang mabrur dan diterima oleh Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang berhaji karena Allah dengan tidak berkata jelek dan tidak berbuat dosa, maka ia seperti keluar dari perut ibunya." (HR. Bukhari-Muslim).
Hadits ini menunjukkan perlunya berhaji dengan baik dan sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat berhaji, dan haji seperti inilah yang akan dihapuskan dosa-dosanya oleh Allah SWT.
Bagi yang belum mendapat panggilan ibadah haji, semoga secepatnya Allah SWT memberikan panggilan dan memberi kemampuan untuk melaksanakannya, Aamiin.
Baca Juga: Renungan Dalam Memperingati Hari Kemerdekaan.
Baca Juga: Pernikahan Harus Mempunyai Arah Dan Tujuan Yang Pasti.
Baca Juga: Allah Takkan Menilai Seseorang Dari Penampilannya.
memenuhi syarat dan rukunnya, niatnya ikhlas untuk memenuhi kewajiban dan perbekalannya pun dari usaha yang halal.
Rasulullah SAW bersabda: "Hai manusia, telah diwajibkan padamu untuk berhaji, maka berhajilah." (HR. Muslim).
Adapun derajat ibadah haji itu ada yang diterima (makbul) dan ada juga yang mardud, yaitu ibadah haji yang niatnya tidak ikhlas karena Allah. Seperti karena malu oleh orang lain, ingin pujian dari orang lain atau dalam menjalankan ibadah haji nya tidak memenuhi syarat dan rukunnya, atau melanggar apa-apa yang dilarang selama menjalankan ibadah haji nya.
Untuk membadakan antara haji makbul dan mardud itu sulit, hanya Allah yang tahu, akan tetapi ciri-cirinya dapat kita ketahui, yaitu:
Haji makbul/mabrur: jika datangnya dari ibadah haji ibadah dan akhlaqnya semakin bagus, itu tanda hajinya haji makbul/mabrur.
Haji mardud: jika datangnya dari ibadah haji tetap aja seperti sebelum melaksanakan ibadah haji kelakuannya seperti gemar maksiat, dan tetap seperti itu atau tidak berubah menjadi lebih baik, maka itu adalah tanda haji mardud.
Begitulah menurut keterangan para ulama, oleh karena itu, bagi yang sudah ataupun sedang melaksanakan ibadah haji, kerjakanlah dengan sebaik-baiknya, agar mendapat gelar haji yang mabrur dan diterima oleh Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang berhaji karena Allah dengan tidak berkata jelek dan tidak berbuat dosa, maka ia seperti keluar dari perut ibunya." (HR. Bukhari-Muslim).
Hadits ini menunjukkan perlunya berhaji dengan baik dan sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat berhaji, dan haji seperti inilah yang akan dihapuskan dosa-dosanya oleh Allah SWT.
Bagi yang belum mendapat panggilan ibadah haji, semoga secepatnya Allah SWT memberikan panggilan dan memberi kemampuan untuk melaksanakannya, Aamiin.
Baca Juga: Renungan Dalam Memperingati Hari Kemerdekaan.
Baca Juga: Pernikahan Harus Mempunyai Arah Dan Tujuan Yang Pasti.
Baca Juga: Allah Takkan Menilai Seseorang Dari Penampilannya.