Amalkan.com - Allah SWT Berfirman : “Sesungguhnya orang yang paling Mulia diantara kalian disisi Allah, ialah orang yang paling Bertaqwa, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti." (QS. Al-Hujurat: 13).
Ayat diatas terselip diantara ayat yang menjelaskan tentang taqwa, tiada lain mengandung suatu maksud dan makna, sekaligus memotivasi kita, agar berlomba-lomba meraih derajat yang paling mulia di sisi Allah SWT, yaitu Bertaqwa.
Taqwa merupakan kata yang ringkas, simple ucapannya, meski demikian sarat pengertian dan mengandung banyak makna di dalamnya. Kata yang sederhana untuk mengartikan kata taqwa, adalah mengandung suruhan untuk taat dan patuh, melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah SWT dan Rasulullah SAW yang tertuang dalam Al-Quran dan Hadits.
Mengurai masalah larangan dan perintah Allah SWT, banyak sekali macam ragamnya, dan meliputi semua unsur kebaikan dalam kehidupan manusia itu sendiri.
Anjuran bertaqwa ini sendiri wajib dilaksanakan oleh setiap pribadi muslim, dimanapun tempat dan masa, karena Allah SWT, selalu menyertai hamba-hamba-Nya dimanapun berada.
Allah SWT Maha Mengetahui, dan Maha Teliti terhadap apa saja yang dilakukan dan dikerjakan oleh hamba-hamba-Nya, baik niat,ucapan, perbuatan,tingkah laku,dan segala akatifitas manusia, tidak ada satu pun yang luput dari pengawasan-Nya.
Allah SWT Maha Adil, tidak satupun manusia akan di dzalimi-Nya, dan semua manusia akan diberi imbalan dan sanksi sesuai dengan apa yang dilakukan dan dikerjakan masing-masing.
Allah SWT Berfirman: “Barangsiapa yang Mengerjakan Kebaikan seberat zarrah, Niscaya dia akan melihat Balasannya. Dan Barangsiapa yang Mengerjakan Kejahatan seberat zarrah, Niscaya dia akan melihat Balasannya.” (QS. Al-Zalzalah: 7-8).
Berdasarkan uraian ayat diatas dapat kita pahami, bahwa Allah SWT akan memberi balasan terhadap apa saja, yang dikerjakan oleh manusia selama hidup di dunia.
Zarrah dalam ayat diatas para ahli tafsir, ada yang memberi pengertian bahwa “zarrah” adalah sejenis atom yang paling terkecil.
Wujud taqwa yang hakiki sebagai cerminan nyata, dari keimanan setiap muslim terhadap Allah SWT, sebagai pencipta dan pengatur kehidupan, adalah dengan menerapkan tuntunan-tuntunan dan ajaran Islam, yang berpedoman kepada Al-Quran dan As-Sunnah dalam setiap lini kehidupannya,untuk melaksanakan seluruh perintah dan menjauhi hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT.
Oleh karena itu sebagai muslim tentunya menyadari, bahwa segala amal perbuatan kita itu senantiasa dicatat oleh Malaikat.
Allah SWT telah menugaskan Malaikat Raqib sebagai pencatat Amal Baik, dan Malaikat Atid sebagai pencatat Amal Buruk,sekecil apapun amal kita senantiasa dicatat tanpa terlewatkan.
Allah SWT Berfirman: “Tidak ada suatu Kata yang diucapkannya, melainkan ada didekatnya Malaikat Pengawas yang selalu siap Mencatat (Raqiibun’Atid).” (QS. Qaf: 18).
Tidak ada satupun manusia yang dapat mengelak,dari kitab catatan amalnya tentang apa saja yang dilakukan dan dikerjakannya,selama hidup didunia, karena Malaikat Raqib dan Malaikat Atid senantiasa mencatat, sekecil apapun amal perbuatan manusia tanpa terlewatkan, dan kelak semua manusia akan dihisab serta mempertanggung jawabkan, dihadapan Yang Maha Adil.
Ada beberapa kiat dan hal yang perlu diperhatikan, agar setiap muslim bisa menggapai derajat taqwa , diataranya yaitu:
Pertama: berusaha menjaga dan memelihara sholat, baik sholat fardhu maupun sholat-sholat sunnat lainnya.
Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW, menempatkan Ibadah Sholat mempunyai kedudukan yang paling tinggi, diantara ibadah-ibadah lainnya, dan sholat adalah amal ibadah yang pertama kali dihisab kelak, disamping itu sholat berfungsi mencegah perbuatan yang keji dan mungkar.
Kedua: agar setiap muslim bisa menggapai derajat taqwa, yaitu berusaha menunaikan rukun-rukun iman,dan rukun-rukun islam dengan baik dan benar, termasuk mengeluarkan zakat, infaq,sedekah kepada yang berhak menerimanya, melaksanakan shaum fardhu bila ramadhan tiba, dan menggiatkan shaum-shaum sunnat lainnya, sebagaimana yang telah di contohkan oleh Rasulullah SAW.
Baca Juga: Kisah Keteguhan Iman Pemuda Yang Sholeh.
Berdasarkan uraian sederhana ini, jadi jelaslah taqwa adalah merupakan satu-satunya, yang menjembatani manusia untuk menuju Kebaikan, karena siapapun yang bertaqwa, akan selamat menempuh perjalanan hidupnya, baik di dunia terlebih di negeri akhirat kelak.
Ayat diatas terselip diantara ayat yang menjelaskan tentang taqwa, tiada lain mengandung suatu maksud dan makna, sekaligus memotivasi kita, agar berlomba-lomba meraih derajat yang paling mulia di sisi Allah SWT, yaitu Bertaqwa.
Taqwa merupakan kata yang ringkas, simple ucapannya, meski demikian sarat pengertian dan mengandung banyak makna di dalamnya. Kata yang sederhana untuk mengartikan kata taqwa, adalah mengandung suruhan untuk taat dan patuh, melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah SWT dan Rasulullah SAW yang tertuang dalam Al-Quran dan Hadits.
Mengurai masalah larangan dan perintah Allah SWT, banyak sekali macam ragamnya, dan meliputi semua unsur kebaikan dalam kehidupan manusia itu sendiri.
Anjuran bertaqwa ini sendiri wajib dilaksanakan oleh setiap pribadi muslim, dimanapun tempat dan masa, karena Allah SWT, selalu menyertai hamba-hamba-Nya dimanapun berada.
Allah SWT Maha Mengetahui, dan Maha Teliti terhadap apa saja yang dilakukan dan dikerjakan oleh hamba-hamba-Nya, baik niat,ucapan, perbuatan,tingkah laku,dan segala akatifitas manusia, tidak ada satu pun yang luput dari pengawasan-Nya.
Allah SWT Maha Adil, tidak satupun manusia akan di dzalimi-Nya, dan semua manusia akan diberi imbalan dan sanksi sesuai dengan apa yang dilakukan dan dikerjakan masing-masing.
Allah SWT Berfirman: “Barangsiapa yang Mengerjakan Kebaikan seberat zarrah, Niscaya dia akan melihat Balasannya. Dan Barangsiapa yang Mengerjakan Kejahatan seberat zarrah, Niscaya dia akan melihat Balasannya.” (QS. Al-Zalzalah: 7-8).
Berdasarkan uraian ayat diatas dapat kita pahami, bahwa Allah SWT akan memberi balasan terhadap apa saja, yang dikerjakan oleh manusia selama hidup di dunia.
Zarrah dalam ayat diatas para ahli tafsir, ada yang memberi pengertian bahwa “zarrah” adalah sejenis atom yang paling terkecil.
Wujud taqwa yang hakiki sebagai cerminan nyata, dari keimanan setiap muslim terhadap Allah SWT, sebagai pencipta dan pengatur kehidupan, adalah dengan menerapkan tuntunan-tuntunan dan ajaran Islam, yang berpedoman kepada Al-Quran dan As-Sunnah dalam setiap lini kehidupannya,untuk melaksanakan seluruh perintah dan menjauhi hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT.
Oleh karena itu sebagai muslim tentunya menyadari, bahwa segala amal perbuatan kita itu senantiasa dicatat oleh Malaikat.
Allah SWT telah menugaskan Malaikat Raqib sebagai pencatat Amal Baik, dan Malaikat Atid sebagai pencatat Amal Buruk,sekecil apapun amal kita senantiasa dicatat tanpa terlewatkan.
Allah SWT Berfirman: “Tidak ada suatu Kata yang diucapkannya, melainkan ada didekatnya Malaikat Pengawas yang selalu siap Mencatat (Raqiibun’Atid).” (QS. Qaf: 18).
Tidak ada satupun manusia yang dapat mengelak,dari kitab catatan amalnya tentang apa saja yang dilakukan dan dikerjakannya,selama hidup didunia, karena Malaikat Raqib dan Malaikat Atid senantiasa mencatat, sekecil apapun amal perbuatan manusia tanpa terlewatkan, dan kelak semua manusia akan dihisab serta mempertanggung jawabkan, dihadapan Yang Maha Adil.
Ada beberapa kiat dan hal yang perlu diperhatikan, agar setiap muslim bisa menggapai derajat taqwa , diataranya yaitu:
Pertama: berusaha menjaga dan memelihara sholat, baik sholat fardhu maupun sholat-sholat sunnat lainnya.
Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW, menempatkan Ibadah Sholat mempunyai kedudukan yang paling tinggi, diantara ibadah-ibadah lainnya, dan sholat adalah amal ibadah yang pertama kali dihisab kelak, disamping itu sholat berfungsi mencegah perbuatan yang keji dan mungkar.
Kedua: agar setiap muslim bisa menggapai derajat taqwa, yaitu berusaha menunaikan rukun-rukun iman,dan rukun-rukun islam dengan baik dan benar, termasuk mengeluarkan zakat, infaq,sedekah kepada yang berhak menerimanya, melaksanakan shaum fardhu bila ramadhan tiba, dan menggiatkan shaum-shaum sunnat lainnya, sebagaimana yang telah di contohkan oleh Rasulullah SAW.
Baca Juga: Kisah Keteguhan Iman Pemuda Yang Sholeh.
Berdasarkan uraian sederhana ini, jadi jelaslah taqwa adalah merupakan satu-satunya, yang menjembatani manusia untuk menuju Kebaikan, karena siapapun yang bertaqwa, akan selamat menempuh perjalanan hidupnya, baik di dunia terlebih di negeri akhirat kelak.