Amalkan.com - Islam memberikan tuntunan, dan pedoman mulia, agar setiap muslim hendaknya senantiasa ikhtiar, menjadi pribadi yang berakhlaq mulia, dan juga sekaligus membentuk pribadi rabani sebagai sosok pribadi mukmin sejati, yang senantiasa meningkatkan keshalehan individu, dan mendistribusikan kesholehan sosial kepada orang lain, dalam posisi seimbang.
Dalam artian bahwa kesholehan individu, tidak hanya ditengarai sebagai urusan personal, dan menyimpan kesholehannya sendiri saja. Melainkan harus senantiasa di iringi, dan berdampingan dengan pertautan realitas sosial disekitarnya, dan mendistribusikan kesholehan itu pada orang lain, sehingga melahirkan keshalehan sosial dan hidup damai berdampingan secara bersama-sama.
Kesholehan pada umumnya merupakan, barometer kualitas keimanan seseorang, jika seorang muslim hanya menikmati, dan menyimpan kesholehannya sendiri saja, tanpa mau menoleh,membantu, dan peduli pada keadaan sosial disekelilingnya, maka bisa saja dikatakan kurang sempurna dan lemah Iman sedang menerpanya.
Rasulullah SAW Bersabda: “Tidak sempurna iman seseorang dari kalian, sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari-Muslim).
Hadits diatas merupakan suatu penegasan Bahwa Rasulullah SAW tidak menginginkan kita Umatnya hanya menyimpan kesholehan individu saja, akan tetapi justru kualiatas nilai keimanan akan sempurna, manakala satu sama lain saling peduli dalam kehidupan sosial, sehingga bisa menggapai keshalehan secara bersama-sama.
Hadits diatas juga sekaligus bertujuan, mengingatkan kepada umat islam, agar jangan hanya sibuk dengan urusan, dan kepentingan diri sendiri, sehingga saudara-saudara disekeliling kita terabaikan.
Baca Juga: Inilah Orang Yang Paling Mulia Disisi Allah.
Sebagaimana kita maklumi bersama, bahwa Allah SWT meletakan kejayaan manusia, di dunia dan di akhirat hanya dalam Amal Agama yang sempurna, oleh karena itu sudah sepatutnya mendistribusikan, kesholehan kita kepada lingkungan sosial yang ada disekitar kita, agar menjadi sholeh bersama.
Mewujudkan kesholehan sosial, bisa dilakukan dengan saling menasehati untuk kebenaran, saling menasehati dalam rangka menguatkan kesabaran, dan tolong-menolong dalam segala kebaikan, termasuk didalamnya meringankan beban kesulitan yang dialamai saudara kita.
Allah SWT Berfirman: “Sesungguhnya semua orang Mukmin itu bersaudara, oleh sebab itu berbuat baiklah kepada sesama Saudaramu, dan bertaqwalah kepada Allah Semoga kalian Mendapat Rahmat.” (Q.S. Al-Hujurat: 10).
Allah SWT Berfirman: “Demi masa (waktu), sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebaikan, serta saling menasehati untuk kebenaran, dan saling menasehati untuk kesabaran." (QS. Al-Ashr: 1-3).
Dalam artian bahwa kesholehan individu, tidak hanya ditengarai sebagai urusan personal, dan menyimpan kesholehannya sendiri saja. Melainkan harus senantiasa di iringi, dan berdampingan dengan pertautan realitas sosial disekitarnya, dan mendistribusikan kesholehan itu pada orang lain, sehingga melahirkan keshalehan sosial dan hidup damai berdampingan secara bersama-sama.
Kesholehan pada umumnya merupakan, barometer kualitas keimanan seseorang, jika seorang muslim hanya menikmati, dan menyimpan kesholehannya sendiri saja, tanpa mau menoleh,membantu, dan peduli pada keadaan sosial disekelilingnya, maka bisa saja dikatakan kurang sempurna dan lemah Iman sedang menerpanya.
Rasulullah SAW Bersabda: “Tidak sempurna iman seseorang dari kalian, sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari-Muslim).
Hadits diatas merupakan suatu penegasan Bahwa Rasulullah SAW tidak menginginkan kita Umatnya hanya menyimpan kesholehan individu saja, akan tetapi justru kualiatas nilai keimanan akan sempurna, manakala satu sama lain saling peduli dalam kehidupan sosial, sehingga bisa menggapai keshalehan secara bersama-sama.
Hadits diatas juga sekaligus bertujuan, mengingatkan kepada umat islam, agar jangan hanya sibuk dengan urusan, dan kepentingan diri sendiri, sehingga saudara-saudara disekeliling kita terabaikan.
Baca Juga: Inilah Orang Yang Paling Mulia Disisi Allah.
Sebagaimana kita maklumi bersama, bahwa Allah SWT meletakan kejayaan manusia, di dunia dan di akhirat hanya dalam Amal Agama yang sempurna, oleh karena itu sudah sepatutnya mendistribusikan, kesholehan kita kepada lingkungan sosial yang ada disekitar kita, agar menjadi sholeh bersama.
Mewujudkan kesholehan sosial, bisa dilakukan dengan saling menasehati untuk kebenaran, saling menasehati dalam rangka menguatkan kesabaran, dan tolong-menolong dalam segala kebaikan, termasuk didalamnya meringankan beban kesulitan yang dialamai saudara kita.
Allah SWT Berfirman: “Sesungguhnya semua orang Mukmin itu bersaudara, oleh sebab itu berbuat baiklah kepada sesama Saudaramu, dan bertaqwalah kepada Allah Semoga kalian Mendapat Rahmat.” (Q.S. Al-Hujurat: 10).
Allah SWT Berfirman: “Demi masa (waktu), sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebaikan, serta saling menasehati untuk kebenaran, dan saling menasehati untuk kesabaran." (QS. Al-Ashr: 1-3).