Pembangunan Agama Harus Kita Mulai Dari Keluarga (Amalkan.com) - Rumah yang kita tempati diibaratkan sebuah kerajaan atau negara kecil yang dipimpin oleh preseden yaitu ayah kita, yang bertanggung jawab atas baik dan buruknya kondisi rumah tersebut.
Allah SWT. berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri serta keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya berupa manusia dan batu. Didalam neraka tersebut terdapat malaikat yang tegas dan tidak pernah sekalipun membangkang perintah Allah melainkan selalu mematuhi perintah-Nya." (QS. At-Tahrim: 6).
Sebagai kepala rumah tangga, seorang bapak berkewajiban mendidik dengan baik seluruh anggota keluarga, istri, anak-anaknya dengan diajarkan pengetahuan agama, karena orang yang tidak pernah mengenyam pengetahuan agama sama sekali itu tidak pernah ada kebaikannya.
Begitu pula anak laki-laki yang ingin menikah seharusnya lebih dulu diajarkan hal-hal yang berkaitan dengan kewajiban-kewajiban seorang suami terhadap istri dengan memberi sandang, pangan dan papan menurut kadar kemampuannya.
Karena seorang anak yang belum mendapatkan pekerjaan apabila dinikahkan akibatnya akan membebani kedua orang tuanya.
Begitu pula anak-anak perempuan seharusnya diajarkan cara mengatur rumah tangga, mendidik anak, hal-hal yang berkaitan dengan bersuci dan lain sebagainya, agar rumah tangganya berjalan harmonis, rukun, bahagia dunia akhirat.
Apabila anak-anak perempuan kita yang sudah dewasa akan dinikahkan, jangan sampai dinikahkan dengan laki-laki yang tidak berpendidikan atau dengan laki-laki tua karena kekayaan atau jabatannya.
Akan tetapi nikahkanlah mereka dengan laki-laki yang berperilaku dan berbudi luhur, sejajar umurnya agar rumah tangganya bahagia.
Nabi Muhammad SAW. bersabda: “Orang yang imannya paling sempurnadiantara kaum mukminin adalah orangyang paling bagus akhlaknya di antara mereka, dan sebaik-baik kalian adalah yang terbaik akhlaknya terhadap istri-istrinya." (HR. At-Tirmidzi).
Pembangunan agama harus kita mulai dari keluarga. Istri maupun anak-anak sebaiknya kita biasakan untuk berbuat baik, lebih-lebih solat lima waktu dengan berjamaah, setiap selesai melakukan solat maghrib dan isya dianjurkan membaca Al-Quran.
Begitu juga ketika ingin tidur atau makan membaca doa seperti kebiasaan ulama, disamping itu kita harus berakhlaq mulia dan beramal soleh.
Walhasil pergaulan setiap harinya didalam keluarga mencerminkan masyarakat islamiyah yang penuh cinta kasih, antara bapak, ibu dan anak.
(Lanjut Ke: Cemburu Tanda Cinta Itu Boleh Dan Manusiawi)
EmoticonEmoticon