Sabtu, 05 Maret 2016

Gerhana Matahari, Bulan, Dan Sebab-Sebab Terjadinya

Gerhana Matahari, Bulan, Dan Sebab-Sebab Terjadinya

Gerhana Matahari, Bulan, Dan Sebab-Sebab Terjadinya (Amalkan.com)
- Gerhana adalah penggelapan sebagian atau seluruhnya pada permukaan matahari ataupun bulan oleh perpanjangan bayang-bayang bumi ataupun bulan.

Hal ini dikarenakan pemantulan cahaya dari matahari, dimana letak antara orbit bumi dan orbit bulan dalam keadaan segaris dengan matahari.

Sebab Terjadinya Gerhana Bulan:

Gerhana bulan terjadi apabila bulan harus berada pada bulan penuh dan bulan harus berada didekat salah satu simpul orbitnya.

Sebab Terjadinya Gerhana Matahari:

Gerhana matahari dapat terjadi apabila bulan berada hanya pada bulan baru saja dan ketika bulan berada didekat salah satu simpul orbitnya.

Berkaitan dengan memanjangnya dan memendekkan bayang-bayang bumi ataupun bulan. Al-Quran melalui pendekatannya secara logis telah meletakkan suatu kejadian gerhana matahari ataupun bulan berdasarkan sebuah prinsip sains fisika, yaitu "pemantulan cahaya" dari matahari.

Pembentukan gerhana bulan secara sains fisika, prosesnya adalah sebagai berikut:

Panjang bumi kira-kira 1,4 juta km dan jarak rata-rata bulan dari bumi kira-kira 385.000 km. Ketika bulan masuk kedalam bayangan sempurna (umbra), bulan ini berada jauh lebih dekat kedasar kerucut, tempat melintasnya bulan.

Kira-kira 2 1/2 kali diameter bulan (3478 km). Pusat bayangan bumi, yang menutupi bulan dapat tetap gelap total selama kira-kira 1 jam.

Pada pembentukan gerhana matahari, kejadiannya adalah sebagai berikut:

Panjang umbra bulan kira-kira 375.000 km dan tidak pernah melebihi panjang umbra bulan. Hal ini dikarenakan jarak antara rata-rata bumi dari bulan kira-kira 385.000 km. Pada umumnya, umbra bulan (bayangan intinya) tidak cukup panjang untuk mencapai bumi.

Jadi, bayangan inti pada waktu itu jatuh diatas sebagian kecil permukaan bumi. Hingga terbentuknya suatu gerhana matahari total disuatu daerah yang diameternya tidak dapat melebihi 270 km. Bayangan bulan, yang menutupi daerah permukaan bumi tertentu dapat tetap gelap total pada periode waktu kira-kira 7 1/2 menit.

Terjadinya gerhana, dari selang antara suatu gerhana matahari ataupun bulan dan gerhana berikutnya dalam suatu rangkaian tertentu disebut "saros". Lama suatu saros adalah 18 tahun 11 1/3 hari atau 18 tahun 10 1/3 hari, jika terdapat 5 tahun kabisat dalam suatu saros. Misalnya, suatu gerhana dalam rangkaian A terjadi, maka dalam minggu pertama bulan mei 1970, gerhana berikutnya bila rangkaian yang sama akan terjadi pada bulan mei 1988. Bila rangkaian B yang terjadi, minggu terakhir bulan juni 1971, gerhana berikutnya akan terjadi pada bulan juni 1999.

Terdapat tiga jenis gerhana matahari yaitu:

1. Gerhana matahari total.
2. Gerhana Matahari cincin.
3. Gerhana matahari sebagian.

Ada empat jenis gerhana bulan yaitu:

1. Gerhana bulan total.
2. Gerhana bulan sabit.
3. Gerhana bulan lonjong.
4. Gerhana bulan sebagian.

Sekurang-kurangnya terjadi dua kali gerhana matahari setiap tahun dan dapat terjadi sebanyak-banyaknya lima kali. Sebaliknya, terdapat pada tahun-tahun ketika tidak terjadi gerhana bulan sama sekali. Pada umumnya, hal ini terjadi tidak lebih dari dua gerhana bulan dalam setiap tahun. Sebenarnya, kita mengetahui bahwa orang-orang yang hidup disuatu daerah tertentu akan melihat lebih banyak gerhana bulan daripada gerhana matahari dalam suatu periode waktu tertentu.

Dimana bayangan bulan dalam gerhana matahari menutupi hanya sebagian kecil permukaan bumi, dan ini hanya khusus untuk daerah-daerah yang dapat melihatnya, dan hanya terletak disuatu lintasan tertentu saja pada lintang pola bumi.

Sedangkan bayangan bumi dalam suatu gerhana bulan yang menutupi seluruh bulan, hal ini dapat dilihat diatas separuh bumi dimalam hari, jadi, dapat disimpulkan bahwa gerhana bulan lebih sering terjadi daripada gerhana matahari.

(Lanjut Ke: Gerhana Bukan Suatu Tanda Malapetaka Atau Bencana Besar)


EmoticonEmoticon