Minggu, 28 Februari 2016

Cemburu Tanda Cinta Itu Boleh Dan Manusiawi

Cemburu Tanda Cinta Itu Boleh Dan Manusiawi

Cemburu Tanda Cinta Itu Boleh Dan Manusiawi (Amalkan.com)
- Kata orang cemburu itu perlu, sebaliknya tak sedikit yang menolak dikatakan sebagai pencemburu.

Itulah sifat cemburu layaknya mata uang memiliki dua sisi yang saling bertolak belakang, di satu sisi dengan cemburu sebuah rumahtangga bisa bertambah rekat.

Namun disisi lain cemburu juga justru menjadi awal sebuah pertikaian, dan berujung pada pertengkaran panjang bagi pendamping hidup seseorang.

Pandangan Islam mengenai sifat cemburu itu, yakni cemburu yang dicintai Allah SWT. namun ada pula yang tak disenangi oleh-Nya.

Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT. merasa cemburu. Dan seorang Mukmin pun merasa cemburu. Adapun kecemburuan Allah itu akan bangkit tatkala seorang mukmin melakukan sesuatu yang di Haramkan-Nya.” (HR. Bukhari-Muslim).

Cemburu tanda cinta itu boleh dan manusiawi, hanya saja bila cemburu seseorang yang dibangun di atas imajinasi negatif.

Dan buruk sangka hanyalah akan merusak sebuah hubungan,sebab bila demikian Ia tak lebih dari emosional yang berlebihan.

Dan cendrung mengikuti hawa nafsu semata, padahal tak mengetahui persoalan kecuali menuruti perasaan dan emosi sesaat saja.

Karena itu hindari cemburu buta hanya menuduh sepihak kepada pasangan, lakukan tabayyun yakni dengan mengecek kebenaran bila ada informasi yang tidak baik.

Karena bisa jadi informasi tersebut telah ditunggangi oleh pihak ketiga yang makin memperkeruh hubungan seseorang.

Jalin komunikasi yang sehat dan harmonis karena akan menjadi jembatan yang merekatkan kembali keutuhan yang lagi renggang.

Saling terbuka dalam segala urusan, toleransi dan menghargai pendapat masing-masing semakin memudahkan dalam menyelesaikan suatu persoalan.

Akhirnya berikan yang terbaik sekalipun pasangan hidup belum memberikan yang diinginkan.


EmoticonEmoticon