Amalkan.com - Seorang hamba bisa memasuki surganya Allah SWT adalah karena keridhaan-Nya, dan ridha Allah adalah sebuah rahasia yang kita tidak akan tahu kapan Allah akan memberikan ridha-Nya tersebut kepada kita, kadang juga bisa melalui dari hal-hal ataupun amal dan kebaikan yang tak pernah kita duga, seperti dalam kisah berikut ini.
[Baca Juga: Dari Pada Berdusta, Lebih Baik Jujur Saja]
Pada suatu hari Rasulullah SAW sedang duduk di masjid dikelilingi para sahabat. Beliau tengah mengajarkan ayat-ayat Al-Qur'an.
Tiba-tiba Rasulullah berhenti sejenak dan berkata: "Akan hadir di antara kalian seorang calon penghuni surga."
Para sahabat pun bertanya-tanya dalam hati, siapakah orang istimewa yang dimaksud Rasulullah?
Tak berapa lama kemudian, seorang laki-laki masuk masjid, dia tak lebih dari seorang laki-laki dari kaum kebanyakan, dia tidak termasuk di antara sahabat utama, dia juga bukan dari golongan tokoh Quraisy.
Tak banyak orang yang mengenalnya dan tak terdengar keistimewaanya.
Rasulullah menyebutnya sebagai calon ahli surga sampai tiga kali sampai hari-hari berikutnya.
Karena penasaran, para sahabat pun mengutus salah seorang di antara mereka untuk mengamati keseharian laki-laki ini,melakukan amalan istimewa apakah sehingga dijuluki sebagai calon penghuni surga.
Maka pada suatu hari, sahabat yang diutus itu menyatakan keinginannya untuk bermalam di rumah laki-laki tersebut.
Selama tinggal di rumah laki-laki tadi, sahabat terus menerus mengikuti aktifitas calon penghuni surga.
Ternyata seluruh kegiatannya biasa saja, dia mengerjakan ibadah wajib sebagaimana biasa, dia membaca Al-Qur'an dan berbagai amalan sunnah namun tak banyak.
Sungguh, sahabat heran karena tak juga menemukan sesuatu yang istimewa dari laki-laki ini. Sahabat itu menginap di rumah calon penghuni surga selama tiga hari.
Akhirnya sahabat itu berterus terang akan maksud kedatangannya menginap, dia bercerita tentang pernyataan Rasulullah. Kemudian dia bertanya: "Wahai kawan, sesungguhnya amalan istimewa apakah yang kau lakukan sehingga kau disebut salah satu calon penghuni surga oleh Rasulullah?"
Laki-laki itu menjawab: "Wahai sahabat, seperti yang kau lihat dalam kehidupan sehari-hariku, aku adalah seorang muslim biasa dengan amalan biasa pula. Namun ada satu kebiasaanku yang bisa ku beritahukan kepadamu. Setiap menjelang tidur, aku berusaha membersihkan hatiku. Kumaafkan orang-orang yang menyakiti dan kubuang semua iri, dengki, dendam dan perasaan buruk kepada semua saudaraku sesama muslim. Hingga aku tidur dengan tenang dan hati bersih serta ikhlas. Barangkali itulah yang menyebabkan Rasulullah menjuluki demikian."
Mendengar penjelasan itu, wajah sang sahabat menjadi berseri-seri.
Sahabat itu berkata lagi: "Terima kasih kawan atas hikmah yang kau berikan, aku akan memberitahu para sahabat mengenai hal ini."
Sang sahabat pun pamit dengan membawa pelajaran berharga.
SubhanAllah, demikianlah Allah SWT memberikan keridhaan-Nya kepada seorang hamba hanya melalui sebuah amalan yang biasa menurut pandangan kita, namun justru kadang kita sendiri sering lupa untuk melaksanakan amalan tersebut. Oleh karena itu, mari kita perbanyak amal sholeh setelah kita melaksanakan kewajiban kita kepada Allah SWT, dan semoga kita kelak mendapatkan ridha-Nya, Aamiin.
Pada suatu hari Rasulullah SAW sedang duduk di masjid dikelilingi para sahabat. Beliau tengah mengajarkan ayat-ayat Al-Qur'an.
Tiba-tiba Rasulullah berhenti sejenak dan berkata: "Akan hadir di antara kalian seorang calon penghuni surga."
Para sahabat pun bertanya-tanya dalam hati, siapakah orang istimewa yang dimaksud Rasulullah?
Tak berapa lama kemudian, seorang laki-laki masuk masjid, dia tak lebih dari seorang laki-laki dari kaum kebanyakan, dia tidak termasuk di antara sahabat utama, dia juga bukan dari golongan tokoh Quraisy.
Tak banyak orang yang mengenalnya dan tak terdengar keistimewaanya.
Rasulullah menyebutnya sebagai calon ahli surga sampai tiga kali sampai hari-hari berikutnya.
Karena penasaran, para sahabat pun mengutus salah seorang di antara mereka untuk mengamati keseharian laki-laki ini,melakukan amalan istimewa apakah sehingga dijuluki sebagai calon penghuni surga.
Maka pada suatu hari, sahabat yang diutus itu menyatakan keinginannya untuk bermalam di rumah laki-laki tersebut.
Selama tinggal di rumah laki-laki tadi, sahabat terus menerus mengikuti aktifitas calon penghuni surga.
Ternyata seluruh kegiatannya biasa saja, dia mengerjakan ibadah wajib sebagaimana biasa, dia membaca Al-Qur'an dan berbagai amalan sunnah namun tak banyak.
Sungguh, sahabat heran karena tak juga menemukan sesuatu yang istimewa dari laki-laki ini. Sahabat itu menginap di rumah calon penghuni surga selama tiga hari.
Akhirnya sahabat itu berterus terang akan maksud kedatangannya menginap, dia bercerita tentang pernyataan Rasulullah. Kemudian dia bertanya: "Wahai kawan, sesungguhnya amalan istimewa apakah yang kau lakukan sehingga kau disebut salah satu calon penghuni surga oleh Rasulullah?"
Laki-laki itu menjawab: "Wahai sahabat, seperti yang kau lihat dalam kehidupan sehari-hariku, aku adalah seorang muslim biasa dengan amalan biasa pula. Namun ada satu kebiasaanku yang bisa ku beritahukan kepadamu. Setiap menjelang tidur, aku berusaha membersihkan hatiku. Kumaafkan orang-orang yang menyakiti dan kubuang semua iri, dengki, dendam dan perasaan buruk kepada semua saudaraku sesama muslim. Hingga aku tidur dengan tenang dan hati bersih serta ikhlas. Barangkali itulah yang menyebabkan Rasulullah menjuluki demikian."
Mendengar penjelasan itu, wajah sang sahabat menjadi berseri-seri.
Sahabat itu berkata lagi: "Terima kasih kawan atas hikmah yang kau berikan, aku akan memberitahu para sahabat mengenai hal ini."
Sang sahabat pun pamit dengan membawa pelajaran berharga.
SubhanAllah, demikianlah Allah SWT memberikan keridhaan-Nya kepada seorang hamba hanya melalui sebuah amalan yang biasa menurut pandangan kita, namun justru kadang kita sendiri sering lupa untuk melaksanakan amalan tersebut. Oleh karena itu, mari kita perbanyak amal sholeh setelah kita melaksanakan kewajiban kita kepada Allah SWT, dan semoga kita kelak mendapatkan ridha-Nya, Aamiin.