Selasa, 14 Juni 2016

Keistimewaan-Keistimewaan Malam Lailatul Qadar

Amalkan.com - Malam Lailatul Qadar adalah malam kemuliaan yang istimewa, tidak ada satu malam pun yang mendapatkan kehormatan yang begitu tingginya selain malam lailatul qadar ini. Didalam Al-Quran terhadap satu surah yang secara khusus menceritakan tentang malam lailatul qadar ini.

Keistimewaan-Keistimewaan Malam Lailatul Qadar

Surah ini turun ketika Nabi Muhammad SAW masih di mekkah pada tahun-tahun permulaan dari kenabian.

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Qadar ayat 1-5 yang artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkan dia (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. Al-Qadar: 1-5).

Sungguh keistimewaan terbesar telah diberikan oleh Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad SAW didalam bulan ramadhan yaitu malam kemuliaan (lailatul qadar) yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.

Surah Al-Qadar yang terdiri dari 5 ayat itu menyebutkan pentingnya malam yang hanya semalam itu.

Baca Juga: Ini Ibadah-Ibadah Sunnah Agar Berjumpa Dengan Malam Lailatul Qadar.

Suatu peristiwa yang sudah terjadi, turunnya kitab suci Al-Quran dari Tuhan kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengakhiri zaman kegelapan yang menyelubungi seluruh masyarakat manusia untuk dibawa kezaman terang benderang dengan prinsip-prinsip dan ajaran-ajaran yang maha tinggi dari Allah SWT.

Perpindahan zaman yang penting ini ditandai oleh Allah dengan lailatul qadar, malam maha kuat yang merobek dan mengoyak-ngoyak segala kegelapan.

Dengan segala upacara kebesaran, turunnya Al-Quran pada malam itu dihantarkan suatu barisan besar dari seluruh malaikat yang suci-suci dibawah pimpinan malaikat Jibril a.s.

Diriwayatkan dari Anas r.a. ia berkata, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: "Ketika terjadi malam lailatul qadar, maka turunlah malaikat Jibril dengan rombongan malaikat. Mereka membacakan sholawat dan salam pada setiap hamba yang berdiri atau duduk yang sedang zikir kepada Allah SWT."

Abu Hurairah r.a. berkata: "Malaikat-malaikat turun kebumi pada malam lailatul qadar lebih banyak dari bilangan batu krikil."

Dibukalah pintu-pintu langit untuk turunnya malaikat itu, sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah riwayat bahwa cahaya memancar kesegenap penjuru menyibak dan mengusir segala gulita, kondisinya menjadi demikian sakral dan agung, karena alam malakul menjadi terbuka.