Amalkan.com - Bulan Ramadhan adalah bulan yang istimewa bagi umat islam, dimana dibulan ramadhan adalah terbukanya rahmat dan maghfirah Allah SWT, hal ini dijelaskan dalam hadits: "Jika bulan ramadhan telah datang (masuk), maka dibukalah pintu-pintu (rahmat Allah) dari langit, pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu." (HR. Bukhari-Muslim).
Hadits ini menunjukkan banyaknya kebaikan yang akan diberikan Allah SWT serta banyaknya ampunan Allah SWT pada bulan ramadhan.
Bagi orang-orang yang beriman, datangnya bulan suci ramadhan akan disambut dengan penuh kegembiraan, dan akan dijadikannya bulan ramadhan sebagai ladang dalam mengumpulkan pahala yang sebanyak-banyaknya. Namun bagi orang-orang munafik tentu akan terasa berat dalam melaksanakannya.
Pada kesempatan kali ini kami akan mencoba mengetengahkan artikel tentang syarat-syarat sah puasa, hal ini harus kita ketahui agar menjadi tambahan ilmu yang telah kita miliki. syarat-syarat sah puasa itu ada empat perkara:
1. Beragama Islam.
Allah SWT Berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183).
2. Mempunyai akal (berakal).
Bagi orang islam namun ia tidak mempunyai akal (gila) maka tidak sah untuk melakukan puasa.
3. Suci Dari Haid Dan Nifas.
Hal ini berlaku tentunya bagi kaum wanita, karena sudah menjadi qodratnya wanita jika setiap bulan nya akan kedatangan tamu tidak diundang (haid). demikian juga bagi wanita yang nifas atau setelah melahirkan maka tidak sah baginya untuk berpuasa, namun jangan khawatir, masih ada ibadah-ibadah sunnah lainnya bagi wanita yang haid dibulan ramadhan. (Baca: Ini Ibadah-Ibadah Sunah Bagi Wanita Yang Haid Dibulan Ramadhan).
Namun demikian, wanita yang haid dibulan ramadhan tetap harus mengqadha puasanya setelah bulan ramadhan, hal ini dijelaskan dalam hadits: "Dari Aisyah r.a: Kami diperintahkan untuk meng-qadha (ganti) puasa, dan tidak diperintahkan untuk mengganti sholat." (HR. Bukhari).
4. Mengetahui waktu yang dihadapinya atau yang dibolehkan puasa padanya (bukan hari raya atau hari tasyrik, dan memang bulan ramadhan bagi yang berpuasa ramadhan).
Nabi Muhammad SAW Bersabda: "Bulan itu lamanya 29 hari, maka janganlah berpuasa hingga kamu melihatnya, maka jika terjadi mendung (berawan) dalam pandanganmu, maka sempurnakanlah dalam bilangan 30 hari." (HR. Bukhari-Muslim).
Demikianlah artikel tentang syarat-syarat sah puasa, marilah kita senantiasa memohon kepada Allah agar kita diberikan kekuatan iman dalam menjalankan ibadah puasa dibulan suci ramadhan, semoga bermanfaat, Aamiin
Hadits ini menunjukkan banyaknya kebaikan yang akan diberikan Allah SWT serta banyaknya ampunan Allah SWT pada bulan ramadhan.
Bagi orang-orang yang beriman, datangnya bulan suci ramadhan akan disambut dengan penuh kegembiraan, dan akan dijadikannya bulan ramadhan sebagai ladang dalam mengumpulkan pahala yang sebanyak-banyaknya. Namun bagi orang-orang munafik tentu akan terasa berat dalam melaksanakannya.
Pada kesempatan kali ini kami akan mencoba mengetengahkan artikel tentang syarat-syarat sah puasa, hal ini harus kita ketahui agar menjadi tambahan ilmu yang telah kita miliki. syarat-syarat sah puasa itu ada empat perkara:
1. Beragama Islam.
Allah SWT Berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183).
2. Mempunyai akal (berakal).
Bagi orang islam namun ia tidak mempunyai akal (gila) maka tidak sah untuk melakukan puasa.
3. Suci Dari Haid Dan Nifas.
Hal ini berlaku tentunya bagi kaum wanita, karena sudah menjadi qodratnya wanita jika setiap bulan nya akan kedatangan tamu tidak diundang (haid). demikian juga bagi wanita yang nifas atau setelah melahirkan maka tidak sah baginya untuk berpuasa, namun jangan khawatir, masih ada ibadah-ibadah sunnah lainnya bagi wanita yang haid dibulan ramadhan. (Baca: Ini Ibadah-Ibadah Sunah Bagi Wanita Yang Haid Dibulan Ramadhan).
Namun demikian, wanita yang haid dibulan ramadhan tetap harus mengqadha puasanya setelah bulan ramadhan, hal ini dijelaskan dalam hadits: "Dari Aisyah r.a: Kami diperintahkan untuk meng-qadha (ganti) puasa, dan tidak diperintahkan untuk mengganti sholat." (HR. Bukhari).
4. Mengetahui waktu yang dihadapinya atau yang dibolehkan puasa padanya (bukan hari raya atau hari tasyrik, dan memang bulan ramadhan bagi yang berpuasa ramadhan).
Nabi Muhammad SAW Bersabda: "Bulan itu lamanya 29 hari, maka janganlah berpuasa hingga kamu melihatnya, maka jika terjadi mendung (berawan) dalam pandanganmu, maka sempurnakanlah dalam bilangan 30 hari." (HR. Bukhari-Muslim).
Demikianlah artikel tentang syarat-syarat sah puasa, marilah kita senantiasa memohon kepada Allah agar kita diberikan kekuatan iman dalam menjalankan ibadah puasa dibulan suci ramadhan, semoga bermanfaat, Aamiin
EmoticonEmoticon