Senin, 23 Mei 2016

Harta Benda Yang Kita Miliki Adalah Karunia Dan Amanah Dari Allah SWT

Amalkan.com -  Agama islam memberikan tuntunan akhlaq yang mulia agar setiap Muslim hendaknya senantiasa berusaha menerapkan pola hidup sederhana dalam menjalani kehidupannya sehari-hari, dan tidak menghendaki kita umatnya, hidup bermewah-mewah yang berlebih-lebihan sampai melampaui batas, sehingga melalaikan mengingat dan lupa beribadah kepada Allah SWT.

Harta Benda Yang Kita Miliki Adalah Karunia Dan Amanah Dari Allah SWT

Kehidupan di dunia ini penuh dengan keindahan, kegemerlapan dan menyilaukan, maka tidak heran sebagian manusia penghuni dunia, mereka berkompetisi dan saling bersaing,saling memperbanyak harta, kedudukan dan pengaruh agar bisa melebihi atau mengalahkan yang lainnya.

Kendati demikian sudah berlimpah ruah harta masih saja terus dikejarnya, karena demikianlah pengejar harta dunia ibarat meminum air laut,makin diminum makin membuat haus yang meminumnya.

Allah SWT Berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, Untuk Kami menguji mereka, siapakah diantaranya yang terbaik perbuatannya.” ( QS. Al-Kahfi: 7).

Imam Abu Hamid Al-Ghazali Berkata:  “Ketahuilah olehmu bahwasanya Harta itu seumpama ular, yang didalamnya terdapat obat dan racun, Maka manfaat harta itu merupakan obat dan bahayanya harta (yang tidak berfaedah) adalah racunnya.Barangsiapa mengetahui akan bahaya dan faedah harta itu maka dapatlah orang itu terpelihara dari kejahatan dan mengambil kebaikannya.”

Seorang Muslim yang bijak pastilah menyadari, bahwa dunia ini tak lebih dari ruangan yang penuh hiasan lukisan-lukisan fatamorgana, kenikmatan yang diberikan sedikit dan kelezatan yang disajikan jauh dari kesempurnaan, dan itupun suatu saat harus dikembalikan kepada Allah SWT sebagai pemilik dan penguasa alam semesta beserta seluruh isinya.

Allah SWT telah memberikan peringatan melalui kitab suci Al- Quran agar menjadi ibrah dan pelajaran kepada kita, dimana suatu kaum yang menyerahkan seluruh hidup dan cinta pada dunia, mereka mengira semua isinya adalah keindahan,dan merekapun hanyut menikmatinya, hingga memandang sebelah mata terhadap kehidupan negeri akhirat yang kekal abadi,akhirnya tidak ada yang mereka dapatkan kecuali kerugian belaka.

Baca Juga: Orang Yang Berdzikir Akan Dikelilingi Oleh Malaikat

Allah SWT Berfirman: “Katakanlah, Kesenangan di dunia hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertqwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun." (QS. An-Nisa: 77).

Dan tiadalah kehidupan di dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesunguhnya akhirat itulah sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui nya." (Q.S. Al-Ankabut: 29).

Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa sesungguhnya ajaran Islam tidaklah melarang kita hidup dengan banyak harta, bahkan kita diwajibkan dan diperintahkan untuk bekerja keras, berusaha menunai rezeki yang halal, untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan hidup,hanya saja yang perlu diperhatikan apa yang diusahakan itu, berada dalam rambu-rambu nilai kebenaran, dan dalam rangka mencari keridhaan Allah SWT, karena dengan adanya harta kitapun leluasa beribadah.

Rasulullah SAW Bersabda: “Mencari Rezeki yang Halal itu Wajib sesudah menunaikan yang fardhu (seperti sholat, shaum/puasa dan sebagainya).” (HR. Ath-Thabrany dan Al-Baihaqi).

Harta benda yang kita miliki adalah merupakan karunia, amanah dan titipan dari Allah SWT, sehingga perlu perenungan untuk memaknainya, sejauhmana kita dapat memanfaatkan harta untuk mencapai ridha-Nya, jangan sampai kita sibuk membanting tulang mencari harta, sehingga bermuara kepada orang yang merugi dan melupakan ketaatan,karena sering terjadi kecintaan pada harta melalaikan beribadah kepada Allah SWT.

Allah SWT  Berfirman: "Bermegah-megahan telah melalaikanmu, sampai kamu masuk kubur, jangan begitu kelak kamu akan mengetahui, dan kelak kamu akan mengetahui." (QS. At-Takatsur: 1-4).

Sejatinya seorang muslim yang beriman dan bertaqwa, tentunya tidak hanya berfikir bagaimana untuk meraih harta yang halal saja di dunia ini, tetapi juga harus berpikir bahwa di hari pembalasan kelak,dimana tidak ada satupun orang akan dizhalimi, semua manusia akan diberi imbalan dan sanksi sesuai dengan amal usahanya masing-masing, demikian juga dengan harta, seorang akan dihisab dan ditanya tentang hartanya dari dua sisi, dari mana diperoleh harta tersebut lalu dipergunakan untuk apa.

Rasulullah SAW Bersabda: “Tidak Bergeser dua tapak kaki seorang hamba pada hari kiamat, hingga ditanyakan kepadanya empat macam: 1.Tentang umurnya untuk apa dihabiskan?,2.Masa mudanya untuk apa dipergunakan?, 3.Tentang hartanya dari mana didapat dan dipergunakan apa?, 4. Tentang ilmunya kemana dan diamalkan untuk apa?.”(HR. At Tirmidzi, Ath Thabrani dan disahihkan oleh Al Bani).

Meskipun harta yang dimiliki adalah halal, Islam mengajarkan kepada kita membelanjakan harta itu dengan benar, melarang kita memboroskan harta, dan menganjurkan memberikan harta kepada yang berhak menerimanya, dan meyedekahkan sebagian kepada saudara-saudara kita yang kurang beruntung, kaum dhuafa dan fakir miskin,dan hendaklah kita mebelanjakan harta, untuk melakukan kebaikan.

Allah SWT Berfirman: “Dan Berikanlah haknya kepada keluarga-keluarga dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan. Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros."

Allah SWT Berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara-saudara syetan.” (QS. Al-Isra : 26-27).

Dan orang-orang yang apabila membelajakan hartanya, mereka tidak berlebih-lebihan dan tidak pula kikir, dan adalah pembelajaan itu ditengah-tengah antara yang demikian.” (QS. Al-Furqan : 67).

Demikian sketsa sederhana harta dunia, dengan memaknai harta dunia dengan benar, akan melahirkan dan menuntun kita hidup makin qanaah, tidak berlebih-lebihan, tidak menjadikan dunia sebagai tujuan akhir, karena ada hari pembalasan di akhirat kelak, dan tentunya menambah rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.


EmoticonEmoticon