Minggu, 29 Mei 2016

Dzikrullah Ketika Melihat Awan

Amalkan.com - Sejarah islam mencatat bahwa kaum Ad' terdahulu yang telah mendustakan ayat-ayat Allah ditenggelamkan oleh air bah besar, dalam kisah Nabi Nuh a.s. Hal ini disebabkan awan yang dikirimkan Allah SWT, berupa awan hitam pekat yang bergumpal-gumpal pada ketinggian rendah (awan kulumunimbus) yang membawa hujan berat disertai angin ribut yang terjadi dengan terus-menerus.

Dzikrullah Ketika Melihat Awan

Akibatnya, menimbulkan banjir bandang diseluruh permukaan bumi dan tidak ada satupun yang selamat.

Dalam keadaan banjir bandang diseluruh permukaan bumi, hanya bahtera Nabi Nuh a.s. beserta umatnya yang beriman kepada Allah dan berbagai pasangan hewan yang selamat. Setelah banjir bandang surut, kapal Nabi Nuh terdampar disebuah bukit.

Semua itu, sejak mulai dari pembuatan kapal, tanda-tanda bakal turun hujan lebat, sampai terdamparnya kapal Nabi Nuh tersebut sudah diatur atas petunjuk-Nya. Sebab kaum Ad' waktu itu sudah sangat melampaui batas, sehingga Allah SWT dengan kekuasaan-Nya untuk menggantikan umat yang baru yang beriman dan bertaqwa kepada-Nya.

Disini menunjukkan bahwa Nabi Nuh a.s. dengan izin-Nya pada masa itu sebenarnya memiliki keahlian dalam pengamatan keadaan cuaca dan juga ahli teknik perkapalan yang handal. Oleh karena itu, ini suatu sumber ilham untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) kedepan serta generasi-generasi muda dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang.

Baca Juga: Sholawat Memohon Kebahagiaan Dunia Dan Akhirat

Dengan demikian, sikap seorang muslim seharusnya dalam memberdayakan penguasaan iptek dan menyikapi kejadian seperti siklus pembentukan awan yang berulang-ulang setiap saat sepanjang tahun dengan lebih maju. Karena dalam Al-Quran surah Ar-Rum ayat 48 sudah jelas sebagai panduan Iman dan Taqwa (IMTAQ). Disamping itu, iapun dapat menjaga keseimbangan alam itu sendiri sambil memohon dan mengingat kepada Allah SWT untuk bernaung dari keburukan yang ditimbulkan awan yang dikirimkan-Nya.

Panduan do'a dan dzikir sebagai amalan kepada Allah SWT dari keburukan awan yang dikirimkan-Nya, Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita yang dikisahkan dalam Al-Bayan sebagai berikut:

Abu Al-Qasim bin Mani' memberitahukan kepada kami. Yazid bin Al-Miqdam bin Syarih menceritakan kepada kami dari ayahnya bahwa ia menerima dari Aisyah r.a. yang mengatakan kepadanya bahwa apabila Rasulullah SAW melihat awan datang dari satu ufuk, maka dia meninggalkan apa yang sedang dilakukannya walaupun beliau sedang sholat, hingga dia menyongsongnya seraya berdo'a: "Allahumma Innaa Na'udzubika Min Syarri Maa Arsalta Bihi."

Artinya: "Yaa Allah, kami berlindung kepada-Mu dari keburukan yang Engkau kirimkan melalui awan itu."

Aamiin Yaa Rabbal'aalamiin.


EmoticonEmoticon